1. SEJARAH SINGKAT KEBUMEN
Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I. Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram di zaman Sultan Agung ke benteng pertahanan Belanda di Batavia. Saat itu Kebumen masih bernama Panjer.
Salah seorang cicit Pangeran Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang dilahirkan di Desa Karanglo, Panjer, atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli. Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya bagi prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno kemudian diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo ikut dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.
Adapun selain daripada tokoh di atas, ada seorang tokoh legendaris pula dengan nama Joko Sangrib, ia adalah putra Pangeran Puger/Paku Buwono I dari Mataram, dimana ibu Joko Sangrib masih adik ipar dari Demang Honggoyudo di Kuthawinangun. Setelah dewasa ia memiliki nama Tumenggung Honggowongso, ia bersama Pangeran Wijil dan Tumenggung Yosodipuro I berhasil memindahkan keraton Kartosuro ke kota Surakarta sekarang ini. Pada kesempatan lain ia juga berhasil memadamkan pemberontakan yang ada di daerah Banyumas, karena jasanya kemudian oleh Keraton Surakarta ia diangkat dengan gelar Tumenggung Arungbinang I, sesuai nama wasiat pemberian ayahandanya. Dalam Babad Kebumen keluaran Patih Yogyakarta, banyak nama di daerah Kebumen adalah berkat usulannya.
Di dalam Babad Mataram disebutkan pula Tumenggung Arungbinang I berperan dalam perang Mataram/Perang Pangeran Mangkubumi, saat itu ia bertugas sebagai Panglima Prajurit Dalam di Karaton Surakarta. Di dalam perang tersebut hal yang tidak masuk akal adalah ia tidak menyerah ke Pangeran Mangkubumi,yang seharusnya berpihak ke Pangeran Mangkubumi karena beliau termasuk putra Paku Buwono I/ Pangeran Puger. Ternyata ia bertugas sebagai mata2 penghubung antara pihak Kraton Surakarta dengan Pengeran Mangkubumi, pada tiap2 waktu ia sabagai utusan Kraton Surakarta untuk membawakan biaya perang kepada Pangeran Mangkubumi. Cara membawa biaya perang tersebut yang dalam bentuk emas dan berlian yang dimasukkan di dalam sebuah Kendang besar, tidak ada satupun yang tahu, baik Belanda,para punggawa Kraton Solo maupun para prajurit pihak Pangeran Mangkubumi sendiri. Cara membawanya dengan diselempangkan di belakang badannya sambil naik naik kuda, begitu berhasil menembus posisi yang dekat dengan Pangeran Mangkubumi maka dengan cepatnya Kendang tersebut ditaruh di dekat Pangeran Mangkubumi, kemudian pergi lagi. Demikian pada tiap2 waktu Arungbinang melaksanakan misi rahasia tersebut, sehingga perang Pangeran Mangkubumi mendapatkan biaya, bahkan peperangan ini ada yang menyebutkan sebagai perang Kendang. Tampaknya alasan inilah yang membuat posisi Arungbinang sebagai utusan rahasia. Tugas seperti itu dilakukan berulangkali.
2. ARTI LOGO KABUPATEN KEBUMEN
1. Perda No. 30a/DPRD-GR/70 tanggal 14 Oktober 1970 tentang Bentuk Lambang Daerah Kabupaten Kebumen
2. Perda No. 30b/DPRD-GR/70 tanggal 14 Oktober 1970 tentang Penggunaan dan Pemakaian Lambang Daerah Kabupaten Kebumen
Bentuk, lukisan, ukuran, warna lukisan Lambang Daerah Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut :
1. Perisai (dengan ukuran perbandingan 4:3)
menggambarkan tekad, semangat dan kesiapsiagaan rakyat untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, dengan dasar Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
2. Bintang segi lima berwarna emas
menggambarkan kepercayaan yang teguh dan luhur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Pegunungan
melambangkan keteguhan hati, tidak goyah mengalami tantangan alam. Menggambarkan juga sebagian daerah Kabupaten Kebumen terdiri dari tanah pegunungan.
4. Gua
mencerminkan sifat-sifat ketenangan dan kesederhanaan dari rakyat daerah Kabupaten Kebumen dalam usahanya untuk mencapai cita-citanya yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Gua juga merupakan tempat dimana dihasilkan sarang burung.
5. Laut
menggambarkan jiwa perjuangan yang selalu bergelora sepanjang masa; namun penuh dengan kedamaian yang abadi. Menggambarkan juga bahwa sebagian daerah Kabupaten Kebumen berbatasan dengan Samudra Indonesia
6. Burung Lawet
menggambarkan suatu sumber penghasilan daerah dan merupakan pencerminan dari ketekunan dan kegesitan yang penuh dinamika dari rakyat daerah Kabupaten Kebumen dalam usahanya untuk membangun daerahnya.
7. Kapas padi
menggambarkan cita-cita rakyat daerah Kabupaten Kebumen yaitu terwujudnya suatu masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila, murah sandang, murah pangan dan cukup papan.
8. Mata rantai yang sambung menyambung
menggambarkan jiwa dan semangat persatuan yang hidup di kalangan rakyat.
9. Bambu runcing
merupakan pencerminan dari sifat kepahlawanan rakyat dalam perang kemerdekaan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan dasar Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
10. Batu bata dan genting
menggambarkan bahwa industri batu bata dan genting di Daerah Kabupaten Kebumen merupakan sumber penghi-dupan rakyat; secara simbolis menggambarkan bahwa kecuali sektor pertanian; sektor perin-dustrian juga merupakan sumber penghasilan Rakyat Daerah Kabupaten Kebumen.
11. Tulisan Bhumitirta Praja Mukti.
a. Arti kata-katanya; tanah dan air untuk kesejahteraan Bangsa dan Negara
b. Maksud dan jiwanya; bangsa Indonesia pada umumnya dan Warga Daerah Kabupaten Kebumen pada khususnya sangat bersyukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahi tanah yang subur dan air yang berlimpah-limpah.
3. LETAK KABUPATEN KEBUMEN
Secara geografis Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' Lintang Selatan dan 109°22' - 109°50' Bujur Timur. Bagian selatan Kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah, sedang pada bagian utara berupa pegunungan, yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu. Di selatan daerah Gombong, terdapat rangkaian pegunungan kapur, yang membujur hingga pantai selatan. Daerah ini terdapat sejumlah gua dengan stalagtit dan stalagmit.
Perbatasan Kabupaten Kebumen
4. KEBUDAYAAN DAERAH
a. BAHASA
Orang kebumen, dan sekitarnya menggunakan bahasa ngapak untuk dialog sehari-hari. Beberapa contoh adalah sbb:
apa jenenge = apaan
lumah = terlentang
keprimen/kepriben = gimana
mengko = nanti
mengko disit = nanti dulu
mbejud = nakal
dengklang = pincang
cempulek = alamak
mandeg = berhenti
lumah = terlentang
keprimen/kepriben = gimana
mengko = nanti
mengko disit = nanti dulu
mbejud = nakal
dengklang = pincang
cempulek = alamak
mandeg = berhenti
ngandegna = berhentikan
kula = saya
inyong = aku
gigal = jatuh
nylekamit = enak, nikmat
temen = banget
disit = dulu
rowas-rawes = berantakan
ke-leg = ketelan
rika = kamu
teles jebes = basah kuyup
mangan = makan
mlayu = lari
mlaku = jalan
turu = tidur
kenchot = laper
kula = saya
inyong = aku
gigal = jatuh
nylekamit = enak, nikmat
temen = banget
disit = dulu
rowas-rawes = berantakan
ke-leg = ketelan
rika = kamu
teles jebes = basah kuyup
mangan = makan
mlayu = lari
mlaku = jalan
turu = tidur
kenchot = laper
kuwe = itu
kiye = ini
endhas = kepala
garing = kering
numpak = naik
gagehan = buruan
lempogen = cape
gelisan = cepetan
ijig-ijig = tiba-tiba
pedangan = dapur
kiye = ini
endhas = kepala
garing = kering
numpak = naik
gagehan = buruan
lempogen = cape
gelisan = cepetan
ijig-ijig = tiba-tiba
pedangan = dapur
sripilan = bonus
kisik = pantai
nek/angger = kalau
boled=ketela pohon
munthul=ketela rambat
batur = pembantu
padon = pojok
menangi = ketemu
kisik = pantai
nek/angger = kalau
boled=ketela pohon
munthul=ketela rambat
batur = pembantu
padon = pojok
menangi = ketemu
b. Adat/kebiasaan kabupaten Kebumen
1. Kenduren
Kenduren/ selametan adalah tradisi yang sudaah turun temurun dari jaman dahulu, yaitu doa bersama yang di hadiri para tetangga dan di pimpin oleh pemuka adat atau yang di tuakan di setiap lingkungan, dan yang di sajikan berupa Tumpeng, lengkap dengan lauk pauknya. Tumpeng dan lauknya nantinya di bagi bagikan kepada yang hadir yang di sebut Carikan ada juga yang menyebut dengan Berkat.
2. Ritual dan Upacara Panen Sarang Burung Wallet
Upacara adat ini diadakan di desa karangbolong, kecamatan gombong, kabupaten kebumen jawa tengah bagian selatan. Upacara ini diadakan pada bulan ke Sembilan di pananggalan atau kalender jawa karena waktu tersebut adalah waktu yang paling tepat untuk panen sarang burung walet.
Menurut kepercayaan sarang burung walet di desa karang bolong itu adalah milik dari nyi roro kidul si penguasa laut kidul. Supaya tidak terkena musibah maka panen sarang burung walet harus dilakukan dengan mengadakan rangkaian ritual adat yang intinya sebagai upacara keselamatan. upacara adat ini di pimpin oleh pak mandor.
Sesaji buat nyi roro kidul disiapkan antara lain :
a. Kain lurik hijau gadung, udang wulung, selendang, Kasur, dan bantal putih.
b. Makanan sesaji yang di percaya di senangi nyi roro kidul.
Sebagai contoh lain adalah di bibir gua di pantai karang bolong di laksanakan persiapan pagelaran wayang kulit dengan semua perangkat gamelan dan panayagan.
Dalang mulai membaca mantra sebagai pembuka pagelaran. Dia meminta ijin pada sang pencipta penguasa laut kidul termasuk pengikutnya antara lain joko suryo, suryawati, den bagus cemeti, kiai bekel, dan kiai surti, untuk keselamatan acara panen sarang burung walet besok harinya.
Upacara adat ini adalah suatu amanat leluhur. Dahulu kata orang tua kiai surti adalah utusan kerajaan mataram kartasura. Dia ditugasi mencari obat untuk permaisuri yang sedang sakit sampai akhirnya kiai surti tiba di pantai karang bolong.
Kiai surti lalu bertapa sampai akhirnya mendapat wangsit dari dewi suryawati anak buah dari nyi roro kidul. Sang dewi memberikan petunjuk bahwa obat yang dicari itu adalah sarang burung walet yang ada di dalam goa karang bolong. Sejak peristiwa itu kiai surti akhirnya menikah dengan dewi suryawati secara lahir.
Di pagelaran wayang kulit terdapat peraturan yaitu tokoh di wayang tidak boleh gugur atau mati di medan perang sebab jika di pagelaran itu ada yang mati di yakini akan ada musibah kepada pemetik sarang burung walet.
Puncak upacara di tutup dengan acara syukuran beserta pagelaran tari tayub
Keesokan harinya acara memetik sarang burung walet di percayai akan aman dan selamat sebab sudah mendapat restu dari nyi roro kidul.
Keesokan harinya acara memetik sarang burung walet di percayai akan aman dan selamat sebab sudah mendapat restu dari nyi roro kidul.
3. Prosesi Gebyak Cah Angon
Warga secara bermai-ramai mengarak binatang ternak mereka dan dikumpulkan di pinggir pantai. Tidak hanya orang dewasa yang membawa sapi yang diberi kalung sesaji anak-anak juga membawa kambing dengan beraneka ragam hiasan di lehernya.
Di hamparan pesisir yang luas itu tampak seperti pasar hewan menjelang hari raya qurban . Ratusan sapi dan kambing dilepas ditempat yang disediakan. Sementara sebagaian warga lain, mengikuti hiburan yang telah ditanggap seperti kesenian kethoprak, kuda kepang hingga musik dangdut.
Acara dilanjutkan dengan selamatan yakni dimulai dengan pembacaan doa dipimpin oleh Sesepuh desa. Setelah itu tumpeng dihias dengan janur kuning menjadi rebutan warga. Puncak acara berupa pembakaran kandang bambu sebagai symbol menghilangkan sengkala. Dahulu yang dibakar adalah alang-alang yaitu sejenis rumput yang tumbuh liar di sekitar pantai , namun karena alang-alang sudah sangat jarang maka sebagai penggantinya adalah jerami yang dipasang sebagai atap pada sebuah gubug. Gubug inilah yang dibakar dengan dirobohkan dahulu.
4. Igkungan Syuran Banyu Mudal
lokasi :
Di Masjid Banyumudal Kuwarisan Panjer Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen .
Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati seorang Tokoh Ulama besar jawa yang menurunkan para ahli agama dan Sunan dan memeriahkan bulan Syuran /Muharam . Pelaksanaannya jatuh pada Jum’at Kliwon atau kalau tidak ada hari Jum’at Kliwon pada bulan itu, maka dilaksanakan pada hari Jum’at Pon. Para peserta adalah warga Dusun Kuwarisan Kelurahan Panjer.
prosesi :
Pada Jum’at pagi para tokoh masyarakat menyembelih Ayam Jantan atau jengger yang sehat dan tidak cacat atau boleh ayam betina tetapi belum pernah bertelur tentunya yang sehat,tidak cacat dan bersih. Kemudian ibu-ibu memasaknya dengan cara digulai dan memasukan ayamnya dalam keadaan diingkung . selama proses memasak tersebut tidak boleh dicicipi sampai sebelum diberi doa tahlil setelah sholat jum’at Tambahan menu Gulai , ibu-ibu juga memasak Lauk pauk . Usai sholat Jum’at, Tumpeng dan Ingkung dibawa ke Masjid bersama keluarga . Acara dimulai dengan kirab Tumpeng dan Ingkung dari Balai Desa /Kelurahan Panjer . Bupati, Dinas, Muspika ,Lurah melaksanakan kirab dan masyarakat yang diwakili oleh RW dan RT dilingkungan Kelurahan Panjer membawa Tumpeng dan Ingkung dengan ditandu dan dibawa menuju Masjid Banyumudal. Dengan diiringi Kesenian tradisonal para warga membawa Tumpeng dan Ingkung dengan cara digendong ada pula yang dengan menggunakan becak . Para hadirin dalam Undangan adalah Bupati , Muspika dan para tokoh agama dan masyarakat . Kegiatan Inti adalah pembacaan Tahlil yang diimami oleh Tokoh Agama Senior setelah selesai kemudian serah terima ingkung dari Lurah selaku Pimpinan Desa kepada Bupati untuk selanjutnya dipotong-potong tumpengnya untuk diserahkan kepada masyarakat melalui Tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang diundang pada acara tersebut dan dimakan bersama-sama . Para warga dan masyarakat menyusul dan dengan keluarga yang dibawanya (Kakek,Nenek,Cucu dan buyut) makan Tumpeng dan Ingkung di Masjid atau dihalaman yang sudah disediakan.
5. KESENIAN DAERAH
1. Tari lawet
Tari lawet merupakan tari yang berasal dari Kebumen,pencipnya ialah B.Sardjoko.
Tari lawet pertama kali dipentaskan diwidoro pada tanggal 31 Agustus 1989. Gerakan tari lawet lincah dan ceria, sesuai dengan burung lawet tersebut. Makna tari lawet yaitu menggambarkan kehidupan burung yang berusaha hidup untuk mencari makan sehari-hari.
Gerakan tari lawet :
1. Ngulet/angklingan
2. Didis
3. Loncat egot
4. Lenggut
5. Ukel nyutuk
6. Lincah nyucuk
7. Kepetan
B. Sardjoko merancang kostum tari lawetnya sendiri
Kostum tari Lawet yang lengkap :
1. Jamang dan Garuda Mungkur: bentuknya burung lawet,warnanya kuning emas
2. Baju: berwarna hitam dibagian depan berseret putih
3. Celana: berwarna hitam
4. Sayap: warnanya hitam bergambar bulu
5. Kalung Kace: warna dasarnya merah dihiasi dengan warna kuning emas
6. Stagen/benting/sabuk berwarna Merah
7. Slepe: warna dasarnya merah dihiasai kuning emas
8. Ancal: warna dasarnya merah dihiasi kuning emas
9. Rampek: warnanya biru,menggambarkan pancaran air laut
10. Sonder: warnanya putih,garis tepinya biru,bergambar lekukan bagaikan gelombang laut
11. Ringgel/gelang kakiberwarna kuning emas
Musik iringan tari lawet disebut “Lawet Aneba“ (Laras Pelog Patet Barang)
Berikut adalah syairnya :
“bambang wetan pratandha wis gagat enjang. Sesamberana rebut marga mbarubut saking gua Karang bolong peksi lawet ireng menges wulune cukat trengginas katon gembira aneg luhuring samudra gung ngupa boga tumekaning surya anda lidir pra lawet bali maring gua”.
Syair tersebut menceritakan tentang burung Lawet pada waktu bangun tidur lalu keluar gua untuk mencari makan. B.Sardjoko berharap agar tari lawet bisa berkembang pesat di Kebumen dan banyak disukai masyarakat, terutama anak putri.
1. Janeng
janeng adalah kesenian daerah yang bernuansa Islami. Dahulu, sekitar 1980-an, sebelum dangdut, musik pop, campursari, dan kesenian modern lain populer, musik Janeng sering dimainkan di mana-mana: di balai desa, kecamatan, pendopo kabupaten, dan di tempat orang punya hajat. Musik yang dilantunkan adalah sholawat yang ditujukan kepada Baginda Rosululloh Muhammad SAW, dan pada umumnya musik janeng di lantunkan dengan rasa syukur yang teramat.
Musik tradisional yang beralat musik pukul seperti kendang dan rebana ini biasa dimainkan dimalam hari. Dalam memainkan musik janeng ini biasanya berlangsung sangat lama kadang bisa sampai adzan subuh berkumandang.
2. Ebeg
Ebeg' adalah jenis tarian rakyat yang berkembang di wilayah Barlingcakeb (Purbalingga,Banyumas,cilacap,kebumen). Varian lain dari jenis kesenian ini di daerah lain dikenal dengan nama kuda lumping atau jaran kepang, ada juga yang menamakannya jathilan (Yogyakarta) juga reog (Jawa Timur). Tarian ini menggunakan “ebeg” yaitu anyaman bambu yang dibentuk menyerupai kuda berwarna hitam atau putih dan diberi kerincingan.
Penarinya mengenakan celana panjang dilapisi kain batik sebatas lutut dan berkacamata hitam, mengenakan mahkota dan sumping ditelinganya. Pada kedua pergelangan tangan dan kaki dipasangi gelang-gelang kerincingan sehingga gerakan tangan dan kaki penari ebeg selalu dibarengi dengan bunyi kerincingan.
Jumlah penari ebeg 8 oarang atau lebih, dua orang berperan sebagai penthul-tembem, seorang berperan sebagai pemimpin atau dalang, 7 orang lagi sebagai penabuh gamelan, jadi satu grup ebeg bisa beranggotakan 16 orang atau lebih. Semua penari menggunakan alat bantu ebeg sedangkan penthul-tembem memakai topeng. Tarian ebeg termasuk jenis tari massal, pertunjukannya memerlukan tempat pagelaran yang cukup luas seperti lapangan atau pelataran/halaman rumah yang cukup luas.
Waktu pertunjukan umumnya siang hari dengan durasi antara 1 – 4 jam. Peralatan untuk Gendhing pengiring yang dipergunakan antara lain kendang, saron, kenong, gong dan terompet. Selain peralatan Gendhing dan tari, ada juga ubarampe (sesaji) yang mesti disediakan berupa : bunga-bungaan, pisang raja dan pisang mas, kelapa muda (dewegan),jajanan pasar,dll. Untuk mengiringi tarian ini selalu digunakan lagu-lagu irama Banyumasan seperti ricik-ricik, gudril, blendrong, lung gadung,( crebonan), dan lain-lain.
Yang unik, disaat pagelaran, saat trans (kerasukan/mendem) para pemainnya biasa memakan pecahan kaca (beling) atau barang tajam lainnya, mengupas kelapa dengan gigi, makan padi dari tangkainya, dhedek (katul), bara api, dll. sehingga menunjukkan kekuatannya Satria, demikian pula pemain yang manaiki kuda kepang menggambarkan kegagahan prajurit berkuda dengan segala atraksinya.
Biasanya dalam pertunjukan ebeg dilengkapi dengan atraksi barongan, penthul dan cepet. Dalam pertunjukannya, ebeg diiringi oleh gamelan yang lazim disebut bendhe
6. WISATA KEBUMEN
1. Goa petruk
Gua Petruk merupakan salah Obyek wisata di Kabupaten Kebumen. Berada di dukuh Mandayana Desa Candirenggo Kecamatan Ayah, kabupaten Kebumen, atau sekitar 4,5 km dari Jatijajar menuju ke arah selatan.
Perlu diketahui, bahwa di dalam Goa yang mungkin terlihat cukup menakutkan, karena tak ada pijaran atau nyala lampu seperti di Goa Jatijajar, atau Goa lain yang ada di Indonesia. Namun Goa Petruk ini menurut catatan Doktor Koo, seorang pakar Goa dari luar negeri mengatakan, bahwa Goa Petruk ini merupakan Goa terindah di seantero Nusantara.
Perlu diketahui, bahwa di dalam Goa yang mungkin terlihat cukup menakutkan, karena tak ada pijaran atau nyala lampu seperti di Goa Jatijajar, atau Goa lain yang ada di Indonesia. Namun Goa Petruk ini menurut catatan Doktor Koo, seorang pakar Goa dari luar negeri mengatakan, bahwa Goa Petruk ini merupakan Goa terindah di seantero Nusantara.
2. Goa jatijajar
Kompleks Gua wisata baik gua alam maupun buatan yang terletak sekitar 42 km barat daya Kebumen ini mencakup kawasan seluas 5,5 hektare. Objek wisata ini telah dilengkapi dengan prasarana wisata seperti tempat parkir, peturasan, tempat bermain, kios makanan, buah-buahan dan toko cindera mata.
Kompleks Gua Jatijajar mencakup Gua Jatijajar, Gua Dempok, dan Gua Intan. Kawasan ini berada sekitar 250 m di atas permukaan laut. Sistem pergunaan berkembang pada kehadiran fosil-fosil seperti Lepidocylina sumatrensis Brady, L. elegans Tan dan Cycloclypeus annulatus Martin selain menunjukkan umur batuan juga sekaligus menciri lingkungan asalnya, yaitu laut dangkal yang mempunyai kedalaman maksimum 60 m.
3. Pantai logending
Pantai Logending, 8 km selatan Gua Jatijajar, atau 53 km dari kota Kabupaten Kebumen, tepatnya di Desa/Kecamatan Ayah, merupakan obyek wisata pantai yang memiliki keindahan alam sangat menawan. Dari kondisinya, yang berada di antara laut selatan dengan kawasan hutan jati milik Perum Perhutani KPH kedu selatan ini, merupakan kombinasi atau perpaduan antara pantai dan hutan, seperti itu jarang kita jumpai. Untuk di jawa Tengah mungkin hanya ada di kota yang berslogan "BERIMAN" ini.
Selain pantainya yang cukup lapang, para wisatawan juga bisa menikmati indahnya muara sungai Bodo, dengan perahu-perahu pesiar yang disediakan para nelayan setempat. Dengan perahu-perahu tradisional, maupun perahu tempel, kita bisa menelusuri muara sungai Bodo yang merupakan pemisah antara wilayah Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Cilacap. Selain air sungai Bodo yang tenang, rimbunnya pohon-pohon playau di tepian sungai, serta lebatnya hutan jati milik perhutani, menambah indahnya pemandangan.
4. Pantai petanahan
Pantai Petanahan merupakan Obyek wisata tahunan. Ini mengingat pengunjung yang datang ke Obwis (Obyek Wisata) tersebut, paling dalam satu tahun hanya dua kali. Lebaran Idul Fitri dan pada hari raya Idul Adha, atau hari raya Qurban.
Sekalipun panas terik matahari menyengat tubuh Wisatawan yang datang ke Pantai tersebut, misalnya di saat hari raya Idul Fitri, terutama pada hari ke tujuh dan ke delapan. Namun pengunjung tak ada hentinya sampai malam hari. Padahal, mereka ini harus datang berhimpit sampai ke Pantai Petanahan.
Sekalipun panas terik matahari menyengat tubuh Wisatawan yang datang ke Pantai tersebut, misalnya di saat hari raya Idul Fitri, terutama pada hari ke tujuh dan ke delapan. Namun pengunjung tak ada hentinya sampai malam hari. Padahal, mereka ini harus datang berhimpit sampai ke Pantai Petanahan.
5. Pantai suwuk
Pantai Suwuk terletak di desa Suwuk, kecamatan Puring, kabupaten Kebumen.
Wisata di Pantai Suwuk ini pada dasarnya tidak berbeda dengan wisata-wisata pantai di Kebumen. Pemandangan pegunungan kapur yang elok memanjang dari utara sampai selatan, dan berbatasan langsung dengan pegunungan dan Pantai Karangbolong.
6. Pantai karang bolong
Pantai Karangbolong merupakan pantai landa berpasir yang cukup luas, yang dibatasi oleh perbukitan yang disusun oleh batuan sedimen klastik asal-gunungapi. Pasir berwarna kelabu yang berukuran halus-kasar bersumber dari batuan tersebut. Sapuan ombak besar yang membentur dinding pebukitan menghasilkan energi yang cukup untuk mengikis, mengangkut dan mengendapkan kembali butiran batuan. Derajat pelapukan yang tinggi di kawasan ini mempercepat proses abrasi tersebut. Setempat, singkapan breksi lahar yang berada di pinggir pantai mengalami pengikisan, menghasilkan bentukan abrasi yang unik.
Di kawasan pantai ini juga terdapat Gua Karangbolong, yang terletak di sisi timur. Sebuah lorong yang cukup panjang terbentuk pada lapisan breksi lahar yang terkekarkan. Gua Karangbolong berukuran panjang 30 m, lebar 10 m dan tinggi sekitar 5 m. Breksi yang dikenal sebagai Formasi Gabon ini berumur Oligo-Miosen atau antara 30-15 juta tahun lalu, tersingkap bersama-sama dengan sisipan batu pasir dan batu lempung.
7. Pantai menganti
Pantai Menganti yang terletak di desa karang duwur kecamatan ayah ini merupakan satu-satunya pantai berpasir putih di kebumen. dengan karangnya yang terjal serta bukit yang keperak-perakkan dan keindahan alam disekelilingnya mampu mencuru perhatian wisatawan. Keindahan Pantai ini tidak kalah dengan pantai-pantai yang ada di bali. Hanya saja panai ini kurang terkenal karena belum adanya promosi dan medan menuju pantai menganti tergolong sulit untuk dilalui kendaraan.
8. Waduk sempor
Obyek wisata Waduk Sempor memang bukanlah nama yang asing lagi bagi dunia kepariwisataan kita. Dibalik fungsinya sebagai sarana irigasi teknis bagi ribuan hektar sawah di wilayah Gombong, waduk ini juga menyimpan potensi yang besar sebagai obyek wisata. Selain daya tarik alamnya yang begitu besar, obyek wisata ini juga dilengkapi dengan berbagai sarana pendukung, antara lain wisma-wisma penginapan yang bisa disewa secara perorangan maupun rombongan. Selain sebagai obyek berwisata, tempat ini juga cocok dijadikan tempat untuk seminar, rapat kejra dan kegiatan lainnya, karena selain tempatnya tenang, juga memiliki sarana yang memadai untuk kegiatan tersebut.
Daya tarik utama obyek wisata ini adalah alamnya. Waduk seluas puluhan hektar yang terletak di Desa Sempor, Kecamatan Sempor ini, bila diamati begitu mirip sebuah danau alam yang dipagari oleh perbukitan. Perbukitan tersebut ditanami ribuan batang pohon pinus oleh Perhutani yang dalam waktu-waktu tertentu disadap getahnya. Dengan dukungan iklim yang memiliki curah hujan cukup melingkari sang "danau". Walhasil, harmoni alam yang tercipat dari perpaduan waduk dengan sang sabuk hijau merupakan lukisan hidup yang begitu mempesona. Melihat riak-riak air di danau buatan itu, ketenangan seakan menyelusup ke dalam jiwa sanubari kita. Menatap hamparan pinus, sepertinya kita mendapatkan kesejukan dan keteduhan yang tiada tara.
9. Benteng van der wijck
Merupakan salah satu peninggalan colonial Belanda yang berada di Kompleks Secata A ( Sekolah Calon Tamtama A ) Gombong beralamat di jalan Sapta Marga Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Benteng ini seluruhnya terbuat dari batu bata merah dan memiliki ciri – ciri khusus yang berbeda dengan benteng – benteng lain peninggalan Belanda di Indonesia. Di Benteng inilah Soeharto mantan Presiden Indonesia ke 2 pernah di latih kemiliteranya.
10. Pemandian Air panas krakal
Pemandian air panas krakal terletak di desa Krakal kecamatan Alian kabupaten Kebumen atau sekitar 11 Km arah timur laut kota Kebumen dengan akses jalan beraspal serta dengan didukung sarana transportasi umum Kebumen-Krakal.
Di obyek wisata ini wisatawan dapat mandi dengan berendam air hangat yang dipercaya orang dapat meningkatkan kebugaran dan menghilangkan penyakit.
11. Cagar alam nasional geowisata karangsambung
Atau yang biasa disebut lipi karangsambung, merupakan obyek wisata geologi di kebumen. Banyak bebatuan, fosil dan benda purbakala lain disana, yang dijadikan sebagai objek penenlitian. Selain itu juga karena keindahan alam pegunungan yang ketinggiannya berada dibawah permukaan air laut, banyak hutan pinus dan air terjun yang menambah minat para wisatawan.
7. MAKANAN KHAS KEBUMEN
1. Nasi penggel
Nasi penggel adalah makanan khas Kebumen. Nasi penggel adalah nasi dengan lauk kikil dan sayur gori –nangka muda- yang dimasak dengan santan dan daun ubi. Sekilas mungkin mirip gudeg. Tapi rasanya asin,gurih dan disajikan dengan kuah yang kimplah-kimplah, banyak, sesuai selera anda.
Yang unik dari nasi penggel ini adalah bentuk nasinya yang menyerupai nasi kepal. Nasi pada nasi penggel dibentuk bulat-bulat sebesar bola ping-pong. Untuk satu porsi biasanya berisi 7 hingga 8 bulatan. Sayur gori dan kikil menjadi pasangan nasi penggel. Kikil sapi dimasak dengan bumbu kuning dan dipotong besar sebesar kikil di restoran Padang. Biasanya makan nasi penggel akan lebih nikmat dengan tempe mendo.
2. Sate ambal
Sate ayam ambal, merupakan makanan khas kebumen. Yang membedakan dari sate-sate lainnya adalh bumbu sate ambal yang sangat khas, yaitu menggunakan bumbu tempe yang memiliki cita rasa tinggi, dijamin akan membuat siapa yang pernah menyantapnya ingin menikmatinya lagi. Sate ambal terdapat di desa ambalresmi kecamatan ambal.
3. Lanthing
LANTHING. Makanan kecil yang bahan bakunya berasal dari pohon ketela ini lebih dikenal sebagai Lanthing Karanganyar. Tidak salah, karena yang membuat makanan tersebut adalah para warga di Dukuh Sanggrahan Desa Meles Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen. Lanthing berbentuk angga 8, kecil dan gurih, biasanya sebagai oleh-oleh para wisatawan.
4. Jipang kacang
cemilan khas dari Kabupaten Kebumen. Terbuat dari kacang tanah pilihan dan gula merah asli Kebumen. Jika dimakan akan terasa gurih, manis dan nikmat yang muncul dari kacang dan gulanya.
5. Golak
Golak & Gembus(Enggeng) adalah jajanan khas dari Karanganyar, Kebumen, Gombong, Cilacap, Banyumas dan sekitar. Biasanya jajanan ini dijual manakala ada pertunjukan rakyat seperti ada yang nanggap Kuda Lumping dan Wayang. Dengan demikian, memang susah mencari jajanan ini pada hari-hari biasa.
Perbedaan antara Golak & Gembus adalah berdasarkan bentuknya. Golak dibentuk seperti angka delapan "8" besar-besar (lebih besar dari lanting), sedangkan Gembus dibentuk huruf nol "0". Kedua-duanya digoreng dengan minyak kelapa, dan enak dimakan sewaktu jajanan tersebut masih fresh dan hangat.
6. Soto petanahan
Soto Petanahan berasal dari salah satu desa sekaligus menjadi kota kecamatan di Kebumen; Petanahan. Secara umum, soto jenis ini hampir sama dengan soto yang lain. Namun ada yang begitu mencolok membuat kekhasan soto tersebut berbeda dengan yang lain.Yakni jika soto-soto yang lain dicampur dengan nasi, soto khas Petanahan dilengkapi dengan lontong kupat. Selain itu, ayam kampung yang disuwir atau masih lengkap menjadi penanda kekhasan soto ini.
Selain itu hampir sama yakni taoge namun tidak memakai kubis. Sajian berkuah khas negeri ini memang paling enak disantap saat hangat. Kuahnya yang gurih menghangatkan mulut dan tenggorokan. Belum lagi aneka isi yang ada dalam kuahnya. Daging ayam kampung, jeroan, suun, telur rebus, tauge, daun bawang serta taburan bawang merah goreng menjadi penggugah selera.
7. Gula merah
Kebumen dikenal sebagai salah satu kota penghasil gula merah. Gula merah dibuat dari air sulingan pohon kelapa. Banyaknya pohon kelapa di daerah kebumen memungkinkan sebagian masyarakat Kebumen untuk memproduksi gula merah.
8. PRODUK KEBUMEN
a. Genteng sokka
Genteng soka merupakan genteng asli produksi kebumen, karena khas dan kualitasnya yang baik. Maka genteng ini menjadi terkenal di daerah-daerah lain. Genteng soka di produksi di desa soka.
Pembuatan genteng ini menggunakan sumber daya alam kebumen.
b. Batik kebumen
Batik khas kebumen, tidak jauh berbeda dengan batik lain hanya saja motif yang bagus dan desain yang cukup rumit membuat batik kebumen banyak diminati konsumen. Produksi batik di kebumen ada di sekitar daerah jemur dan tanuraksan, kebumen.
c. Kecap kentjana
Merupakan kecap yang diproduksi di kebumen. Kecap ini memiliki cita rasa yang khas karena dibuat dari kedelai pilihan dan tenaga ahli di bidangnya. Kecap ini halal dan sudah teruji kualitasnya
d. Kopi djempol
Kopi khas kebumen, memiliki cita rasa tinggi. Bagi sebagian orang kopii ini dapat membuat kecanduan karena nikmatnya, mengandung sedikit kafein dan harganya terjangkau.
e. Keset
Keset kaki, kerajinan sabut kelapa termasuk industri khas kebumen. Banyak penduduk yang bekerja sebagai pembuat keset. Bahan yang dibutuhkan mudah di dapat karena kebumen berada di daerah pesisir pantai yang memiliki banyak pohon kelapa. Produksi keset berada di desa-desa pinggir pantai.